A. TEORI
MANAJEMEN
Seperti
semua bidang studi lainya, perkembangan teori Manajemen terjadi sangat pesat.
oleh karna itu agar pembahasan dan pemahaman tentang Manajemen mengenai
sasaran, perlu dikatahui terlebih dahulu proses perkembangan teori-teori dan
prinsip-prinsip manajemen yang akan memberikan “Landasan” kuat bagi pemahaman
perkembangan selanjutnya.
Teori relativitas telah banyak membantu ahli Fisika
untuk mengendalikan atom melealui hukum Aerodynamics, para insinyur dapat
memperkirakan pengaruh perubahan yang mungkin terjadi dalam desain pesawat
terbang, begitu juga teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen membuat lebih
mudah bagi manajer untuk memutuskan apa yang harus dilakukan agar dapat
menjalankan fungsinya secara efektif tanpa teori, semua pembahasan adalah
berupa intuisi, dan dengan harapan yang akan membatasi penggunaanya dalam organisasi
yang semakin komplek.
Sayangnya
sampai sekarang tidak ada suatu teori umum atau sekumpulan hukum bagi manajemen
yang dapat diterpkan untuk semua situasi. Sebagai manajer, akan menjumpai
banyak pandangan tentang manajemen. Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai
masalah yang berbeda-beda.perkembangan ilmu manajemen kemudian memunculkan
teori-teori tentang manajemen itu sendiri. Usaha-usaha pengembanagn manajemen
dilakukan oleh para teoritis. Pembahasan
perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen selanjutnya dilakukan
dengan menguraikan para tokoh dan gagasan-gagasan mereka. Secara umum teori
manajemen dapat dikelompokan ke dalam lima aliran
1. TEORI
MANAJEMEN KLASIK
Sebelum sejarah yang disebut zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi
revolusi industri pada abad ke-19, yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan yang
sangat cepat. Usaha-usaha pengembangan manajemen kemudian dilakukan oleh para
ahli di bidang manajemen. pembahasan perkembangan teori-teori manajemen
selanjutnya akan dilakukan dengan menguraikan para tokoh dan gagasan-gagasan
mereka. Perkembangan awal teori manajemen ada Dua tokoh Manajemen yang mengawali
muculnya manajemen yaitu:
a) Robert
Owen ( 1771-1858)
Pada mulanya tahun 1800 an Robert Owen seorang manajer beberapa pabrik
pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia
dalam produksi. Dia mambuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja.
dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akan menaikan
produksi dan keuntungan, disamping itu juga Robert Owen mengembangkan sejumlah
prosedur kerja yang juga memungkinkan peningkatan produktivitas.
b) Charles
Babbage (1972-1871)
Charles Babbage seorang Profesor matematika dari Inggris, mencurahkan
banyak waktunya untuk mencurahkan banyak waktunya membuat operasi-operasi
pabrik menjadi lebih Efisien. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip
ilmiah pada proses kerja akan menaikan produktifitas dan menurunkan biaya.
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi . setiap tenaga kerja harus di beri latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Lini perakitan modern yang banyak dijumpai sekarang, dimana setiap karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang, didasarkan pada gagasan Babbage. Setiap kontribusinya yang lain, Babbage menciptakan alat penghitung (calculator) mekanis pertama,. Mengembangkan program-program permainan bagi komputer, menganjurkan kerja sama saling menguntungkan antara kepentingan karyawan dan pemilik pabrik, serta merencanakan skema pembagian keuntungan.
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi . setiap tenaga kerja harus di beri latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Lini perakitan modern yang banyak dijumpai sekarang, dimana setiap karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang, didasarkan pada gagasan Babbage. Setiap kontribusinya yang lain, Babbage menciptakan alat penghitung (calculator) mekanis pertama,. Mengembangkan program-program permainan bagi komputer, menganjurkan kerja sama saling menguntungkan antara kepentingan karyawan dan pemilik pabrik, serta merencanakan skema pembagian keuntungan.
2. TEORI
MANAJEMEN ILMIAH
Aliran
Manajemen ilmiah ditandai kontrtibusi-kontribusi:
a) Frederick
W. Taylor (1856-1915)
Manajemen ilmiah
mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar tahun 1900 an,
karena karya nya tersebut Taylor disebut sebagai “Bapak Manajemen Ilmiah”.
Dalam buku literatur, manajemen ilmiah sering diarti kan berbeda. Arti pertama
manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan
pemecahan-pemecahan masalah organisasi. sedangkan arti yang kedua, manajemen
ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik “a bag of
trick” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi. Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan
ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk
mendapat efisiensi. Empat prinsip dasar tersebut adalah:
1. Pengembangan
metode-metode ilmiah dalam manajemen,
2. Seleksi
ilmiah untuk karyawan,
3. Pendidikan
dan pengembangan ilmiah para karyawan.
4. Kerja
sama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
b) Frank
Dan Lillian Gilbret (1868-1924 dan 1878-1972)
Kontributor utama kedua dalam aliran manajemen ilmiah adalah pasangan
suami istri Frank Bunker Gilbreth dan Lillian Gilbret, seorang pelopor
perkembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemen yang
di ilhami taylor. Dia sanag tertarik terhadap masalah efisiensi, terutama untuk
menemukan ”cara terbaik negerjakan suatu tugas”.
Sedangkan Lillian Gilbret lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasan dalam bukunya yang berjudul “ The Psychology Of Management”. bginya manajemen ilmiah mepunyai tujuan akhir: membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup.
Metode-metode Manajemen ilmiah telah banyak diterapkan pada bermacam-macam kegiatan kegiatan organisas, terutaman dalam kegiatan usaha peningkatan produktivitas. Tehnik-tehnik efisiensi manajemen ilmiah seperti studi gerak dan waktu, telah menyebabkan kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisien.
Sedangkan Lillian Gilbret lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasan dalam bukunya yang berjudul “ The Psychology Of Management”. bginya manajemen ilmiah mepunyai tujuan akhir: membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup.
Metode-metode Manajemen ilmiah telah banyak diterapkan pada bermacam-macam kegiatan kegiatan organisas, terutaman dalam kegiatan usaha peningkatan produktivitas. Tehnik-tehnik efisiensi manajemen ilmiah seperti studi gerak dan waktu, telah menyebabkan kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisien.
3. ALIRAN PRILAKU
Teori
ini timbul sebagian karena pada para manajer terdapat berbagai kelemahan dengan
pendekatan klasik. Pada kenyataan manajer ada kesulitan dan menjadi frustasi
karena orang tidak selalu mengikuti pola tingkah laku yang profesional. Disini
perlu upaya untuk membantu para manajer dalam menghadapi manusia, agar organisasi
lebih efektif. Teori ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan
mengaktualisasikan dirinya. Beberapa pelopor aliran neo klasik ini adalah :
elton mayo dengan studi antar manusia, atau tingkah laku manusia dalam situasi
kerja terkenal dengan studi hawthorne. Pengikut aliran ini chester I barnard (1976) yang menyatakan bahwa hakikat organisasi
adalah kerja sama, yaitu kesediaan orang lain saling berkomunikasi dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Individu harus bekerja sesuai
dengan kehendak organisasi.
4. TEORI
ORGANISASI KLASIK
Teori organisasi
klasik dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain henry fayol dan james D.
Money. Henry Fayol menyatakan bahwa diperlukan beberapa teknik administrasi
yang digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan organisasi. Pokok pikiran yang
dikemukakan oleh henry Fayol tersebut ditulis dalam bukunya yang berjudul
General and Industri Management. Fayol juga membagi manajemen dalam lima unsur
yang dikenal sebagai fungsionalisme, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Sampai saat ini,
pengelompokan yang dilakukan oleh henry fayol masih cukup berpengaruh. Fayol
menyatakan bahwa manajemen dapat dipelajari dan dipraktikan secara efektif
apabila prinsip-prinsip dasarnya dipahami. Tokoh lain yang mengemukakan
pendapat terkait teori organisasi klasik adalah James D. Money. Dia menyatakan
bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang bergabung untuk mencapai tujuan
tertentu. James D. Money menyatakan bahwa terdapat empat unsur yang harus
diperhatikan dalam organisasi, yaitu koordinasi, prinsip skalar, prinsip
fungsional, dan prinsip staf.
5. ALIRAN
MANAJEMEN MODERN
Aliran ini mulai
digunakan oleh kelompok-kelompok riset operasi dalam memecahkan permasalahan
dalam industri. Penggunaan riset dalam manajemen ini selanjutnya dikenal
sebagai aliran manajemen science. Salah satu tokoh aliran ini adalah Abraham
Maslow. Dia menegemukakan tentang hierarki kebutuhan manusia dan dinamika
proses. Maslow membagi kebutuhan manusia atas kebutuhan jasmani, rasa aman,
aktualisasi diri, sosial, dan penghargaan. Langkah-langkah yang digunakan dalam
pendekatan manajemen science adalah :
a)
Perumusan masalah secara jelas dan
terperinci.
b)
Penyusunan model matematika dalam
pengambilan keputusan.
c)
Penyelesaian model,
d)
Pengujian model atas hasil penggunaan
model,
e)
Penetapan pengawasan atas hasil,
f)
Pelaksanaan hasil dalam kegiatan
implementasi,
Aliran
manajemen modern dikenal dengan dengan aliran manajemen kuantitatif yang
dibangun atas dasar nilai-nilai ilmiah. Beberapa tokoh dalam aliran modern, antara
lain Abraham Maslow, Frederick Herzberg dan Douglas McGregor. Abraham maslow
mengemukakan adanya heararki kebutuhan dalam penjelasanya tentang prilaku
manusia dan dinamika proses motivasi. Frederick Herzberg menguraikan teori
motivasi higenis atau teori dua faktor . douglas mcgregor mengemukakan teori X
serta teori Y. Teori X menyatakan bahwa manusia membenci kerja, perlu
dikendalikan, dan malas. Teori Y menyatakan bahwa manusia mampu
mengendalikan diri, bertanggung jawab,
dan bersedia bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar