Rabu, 01 Juni 2016

Peramalan (Forecasting)



2.1 Pengertian Peramalan
PeramalanAdalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan data historys dan memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model matematis.
Bisa jadi berupa prediksi subjektif atau intuitif tentang masa depan. Atau peramalan bisa mencakup kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan penilaian yang lebih baik oleh manajer.
Teknik-teknik dalamperamalanituberbeda-beda sehingga Metode yangmenerutanda paling cocok untuk sebuah perusahaan mungkin mendatangkan bencana bagi perusahaan lain, atau bahkan departemen yang berbeda dari perusahaan yang sama.
2.2Definisi Peramalan
      Untuk mengetahui atau melihat perkembangan dimasa yang akan datang peramalan dibutuhkan untuk menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau kapan suatu kebutuhan akan timbul, sehingga dapat persiapan kebijakan atau tindakan-tindakan yang perlu dilakukan.
Sebelummenjabarkantentangmetodeperamalanini, makaterlebihdahuludiuraikantentangdefinisidariparaahli.

Menurt John E. Biegiel:
peramalan merupakan suatu kegiatan untuk memperkirakantingkatpermintaanproduk yangakanterjadi dimasa yang akan datang”. (John E. Biegel, 1999)
MenurutBuffa:
“Peramalandiartikansebagaipenggunaanteknik-teknik statistic dalambentukgambaranmasadepanberdasarkanpengolahanangka-angkahistoris”. (Buffa S. Elwood, 1996)
MenurutMakridakis:
“Peramalanmerupakanbagianintegeraldarikegiatanpengambilankeputusanmanajemen”. (Makridakis, 1988)
 Dari uraian diatas kita mendapat gambaran bahwa peranan peramalan sangatlah penting.
Dengan adanya peramalan akan diperoleh suatu pendapatan terhadap kenyataan nyata, guna dipakai dalam menggambil suatu keputusan. Peramalan dapat dugunakan untuk mengetahui secara pasti rencana produksi yang akan direncanakan, dapat dihindarkan terjadinya dan juga adanya kerja lembur yang berlebihan.
Peramalan dapat digunakan untuk mengoptimalkan biaya produksi, karena kegiatan produksi selalu diusahakan seefesien dan seefektif mungkin.

2.3 meramalkan horizon waktu
      Peramalan biasanya dikelompokan oleh horizon waktu masa depan yang mendasar tiga kategori yang bermanfaat bagi manajer operasi adalah :
1.      Peramalan jangka pendek. Rentang waktunya mencapai satu tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan jangka pendek digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan, dan tingkat produksi.
2.      Peramalan jangka menengah. Peramalan jangka menengah biasanya berjangka 3 bulan hingga 3 tahun. Peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penjualan, perencanaan dan penganggaran produksi, penganggaran kas, dan menganalisis berbagai rencana operasi.
3.      Peramalan jangka panjang, rentang waktu biasanya 3 tahun atau lebih digunakan dalam merencanakan produk baru, pengeluaran modal, lokasi fasilitas, atau ekspansi, dan penelitian serta pengembangan.
Peramalan jangka menengah dan jangka panjang memunyai 3 ciri yang membedakan keduanya dari peramalan jangka pendek. Peramalan jangka menengah dan jangka panjang berhubungan dengan isu yang lebih kompetentif dan mendukung keputusan manajemen berkaitan dengan perencanaan dan produk, pabrik, dan proses. Kedua, peramalan jangkaa pendek biasanya menggunakan metodologi yang berbeda dari pada peramalan yang lebih panjang waktunya. Teknik-teknik matematis seperti rata-rata bergerak, (moving averages), penghalusan eksponensial dan ekstrapolasi trend adalah biasa untuk proyeksi jangka pendek. Dan ketiga, peramalan jangka pendek cenderung lebih akurat dari pada peramalan jangka yang lebih panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan berubah setiap hari, senhingga ketika horizon waktu semakin panjang, keakuratan peramalan akan berkurang. Dengan demikian peramalan penjualan perlu diperbaharui secara teratur untuk mempertahankan nilainya. Setelah periode penjualan berlalu, ramalan harus dikaji kembali dan diperbaiki.
2.4 Jenis-jenis peramalan
Organiasi menggunakan 3 jenis peramalan ketika merencanakan masa depan operasinya.
1.      Ramalan ekonomi membahas siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, supply uang permulaan perumahan, dan indikator-indikatir perencanaan lain.
2.      Ramalan tekhnologi berkaitan dengan tingkat kemajuan tekhnologi, yang akan melahirkan prodok-produk baru yang mengesankan, membutuhkan pabrik, dan peralatan baru.
3.      Ramalan permintaan adalah proyeksi permintaan untuk produk atau jasa perusahaan. Ramalan ini, disebut juga ramalan penjualan, mengarahkan produksi, kapasitas, dan sisitem penjadwalan perusahaan dan bertindak sebagai masukan untuk perencanaan keuangan, pemasaran, keuangan, dan personalia.


2.5 Urgensi stratejik peramalan
Ramalan yang baik sangat penting dalam seluruh aspek bisnis. Ramalan produk berpengaruh terhadap 3 fungsi.
1.      Sumber daya manusia. Mempekerjakan, melatih, dan memberhentikan para pekerja tergantung pada permintaan produk yang diantisipasi.
2.      Kapasitas. Bila kapasitas tidak tepat, akan muncul masalah-masalah seperti pengiriman yang tidak terjamiin, kehilangan pelanggan, dan kehilangan pangsa pasar.
3.      Manajemen rantai-supply. Hubungan dengan pemasok yang baik da keunggulan kerja yang terjamin untuk bahan baku dan suku cadang tergantung pada peramalan yang akurat.
1.6  Pendekatan peramalan
     Ada 2 pendekatatan umum yang akan kita gunakan dalam peramalan: peramalan kuantitatif dan peramalan kualitatif.
Ø  Tinjauan metode kualitatif
Ada 5 tekhnik peramalan kualitatif yang berbeda:
1.      Juri dari opini eksekutif. Metode ini mengambil opini dari sekelompok kecil manajer tingkat tinggi, seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik, dan menghasilkan estimasi permintaan kelompok.
2.      Gabungan armada penjualan. Setiap wiraniaga mengestimasi jumlah penjualan diwilayahnya, peramalan ini kemudian dikaji ualang untuk meyakinkan kerealistisannya, lalu dikombinasikan pada tingkat provinsi dan nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh.
3.      Metode delphi. Proses kelompok interaktif ini mengijinkan para ahli, yang mungkin tinggal diberbagai tempat, untuk membuat peramalan. Ada 3 partisipan dalam proses delphi: pengambilan keputusan, personel staf dan responden.
4.      Survey pasar konsumen. Metode memperbesar masukan dari pelanggan atau calon pelanggan tanpa melihat rencana pembelian masa depannya. Metode ini bisa membantu tidak hanya dalam menyiapkan ramalan tetapi juga dalam memperkaiki desain produk baru.
5.      Pendekatan naif. Cara sederhana untuk peramalan ini mengasumsikan dalam periode berikutnya adalah sama dalam permintaan periode sebelumnya.
Ø  Tinjauan metode kuantitatif.
Ada 4 metode peramalan kuantitatif yaitu:
1.      Rata-rata bergerak(moving averages)
2.      Penghalusan eksponensial(eksponential smoothing)         Time Series
3.      Proyeksi trend(trend projection)
4.      Regresi linear(linear regreassion)                          Kausal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar