2.1 Pengertian Peramalan
PeramalanAdalah seni dan ilmu memprediksi
peristiwa-peristiwa masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan data historys
dan memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model matematis.
Bisa jadi berupa prediksi subjektif atau intuitif tentang masa depan. Atau
peramalan bisa mencakup kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan
penilaian yang lebih baik oleh manajer.
Teknik-teknik dalamperamalanituberbeda-beda sehingga Metode yangmenerutanda paling cocok untuk sebuah
perusahaan mungkin mendatangkan bencana bagi perusahaan lain, atau bahkan
departemen yang berbeda dari perusahaan yang sama.
2.2Definisi
Peramalan
Untuk mengetahui
atau melihat perkembangan dimasa yang akan datang peramalan dibutuhkan untuk
menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau kapan suatu kebutuhan akan
timbul, sehingga dapat persiapan kebijakan atau tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan.
Sebelummenjabarkantentangmetodeperamalanini,
makaterlebihdahuludiuraikantentangdefinisidariparaahli.
Menurt John
E. Biegiel:
“peramalan merupakan suatu kegiatan
untuk memperkirakantingkatpermintaanproduk yangakanterjadi dimasa yang akan datang”. (John E.
Biegel, 1999)
MenurutBuffa:
“Peramalandiartikansebagaipenggunaanteknik-teknik
statistic dalambentukgambaranmasadepanberdasarkanpengolahanangka-angkahistoris”.
(Buffa S. Elwood, 1996)
MenurutMakridakis:
“Peramalanmerupakanbagianintegeraldarikegiatanpengambilankeputusanmanajemen”.
(Makridakis, 1988)
Dari uraian diatas kita mendapat gambaran
bahwa peranan peramalan sangatlah penting.
Dengan adanya peramalan akan
diperoleh suatu pendapatan terhadap kenyataan nyata, guna dipakai dalam
menggambil suatu keputusan. Peramalan dapat dugunakan untuk mengetahui secara
pasti rencana produksi yang akan direncanakan, dapat dihindarkan terjadinya dan
juga adanya kerja lembur yang berlebihan.
Peramalan dapat digunakan untuk mengoptimalkan biaya
produksi, karena kegiatan produksi selalu diusahakan seefesien dan seefektif
mungkin.
2.3
meramalkan horizon waktu
Peramalan
biasanya dikelompokan oleh horizon waktu masa depan yang mendasar tiga kategori
yang bermanfaat bagi manajer operasi adalah :
1. Peramalan jangka pendek. Rentang
waktunya mencapai satu tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan
jangka pendek digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah
tenaga kerja, penugasan, dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah. Peramalan
jangka menengah biasanya berjangka 3 bulan hingga 3 tahun. Peramalan ini sangat
bermanfaat dalam perencanaan penjualan, perencanaan dan penganggaran produksi,
penganggaran kas, dan menganalisis berbagai rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang, rentang
waktu biasanya 3 tahun atau lebih digunakan dalam merencanakan produk baru,
pengeluaran modal, lokasi fasilitas, atau ekspansi, dan penelitian serta
pengembangan.
Peramalan jangka menengah dan jangka panjang memunyai 3 ciri
yang membedakan keduanya dari peramalan jangka pendek. Peramalan jangka
menengah dan jangka panjang berhubungan dengan isu yang lebih kompetentif dan
mendukung keputusan manajemen berkaitan dengan perencanaan dan produk, pabrik,
dan proses. Kedua, peramalan jangkaa pendek biasanya menggunakan metodologi
yang berbeda dari pada peramalan yang lebih panjang waktunya. Teknik-teknik
matematis seperti rata-rata bergerak, (moving averages), penghalusan
eksponensial dan ekstrapolasi trend adalah biasa untuk proyeksi jangka pendek.
Dan ketiga, peramalan jangka pendek cenderung lebih akurat dari pada peramalan
jangka yang lebih panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan berubah
setiap hari, senhingga ketika horizon waktu semakin panjang, keakuratan
peramalan akan berkurang. Dengan demikian peramalan penjualan perlu
diperbaharui secara teratur untuk mempertahankan nilainya. Setelah periode
penjualan berlalu, ramalan harus dikaji kembali dan diperbaiki.
2.4 Jenis-jenis peramalan
Organiasi menggunakan 3 jenis peramalan ketika merencanakan
masa depan operasinya.
1. Ramalan ekonomi membahas siklus
bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, supply uang permulaan perumahan, dan
indikator-indikatir perencanaan lain.
2. Ramalan tekhnologi berkaitan dengan
tingkat kemajuan tekhnologi, yang akan melahirkan prodok-produk baru yang
mengesankan, membutuhkan pabrik, dan peralatan baru.
3. Ramalan permintaan adalah proyeksi
permintaan untuk produk atau jasa perusahaan. Ramalan ini, disebut juga ramalan
penjualan, mengarahkan produksi, kapasitas, dan sisitem penjadwalan perusahaan
dan bertindak sebagai masukan untuk perencanaan keuangan, pemasaran, keuangan,
dan personalia.
2.5 Urgensi stratejik peramalan
Ramalan yang baik sangat penting dalam seluruh aspek bisnis.
Ramalan produk berpengaruh terhadap 3 fungsi.
1. Sumber daya manusia. Mempekerjakan,
melatih, dan memberhentikan para pekerja tergantung pada permintaan produk yang
diantisipasi.
2. Kapasitas. Bila kapasitas tidak
tepat, akan muncul masalah-masalah seperti pengiriman yang tidak terjamiin,
kehilangan pelanggan, dan kehilangan pangsa pasar.
3. Manajemen rantai-supply. Hubungan
dengan pemasok yang baik da keunggulan kerja yang terjamin untuk bahan baku dan
suku cadang tergantung pada peramalan yang akurat.
1.6
Pendekatan peramalan
Ada
2 pendekatatan umum yang akan kita gunakan dalam peramalan: peramalan
kuantitatif dan peramalan kualitatif.
Ø Tinjauan metode kualitatif
Ada 5 tekhnik peramalan kualitatif yang berbeda:
1. Juri dari opini eksekutif. Metode
ini mengambil opini dari sekelompok kecil manajer tingkat tinggi, seringkali
dikombinasikan dengan model-model statistik, dan menghasilkan estimasi
permintaan kelompok.
2. Gabungan armada penjualan. Setiap
wiraniaga mengestimasi jumlah penjualan diwilayahnya, peramalan ini kemudian
dikaji ualang untuk meyakinkan kerealistisannya, lalu dikombinasikan pada
tingkat provinsi dan nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh.
3. Metode delphi. Proses kelompok
interaktif ini mengijinkan para ahli, yang mungkin tinggal diberbagai tempat,
untuk membuat peramalan. Ada 3 partisipan dalam proses delphi: pengambilan
keputusan, personel staf dan responden.
4. Survey pasar konsumen. Metode
memperbesar masukan dari pelanggan atau calon pelanggan tanpa melihat rencana
pembelian masa depannya. Metode ini bisa membantu tidak hanya dalam menyiapkan
ramalan tetapi juga dalam memperkaiki desain produk baru.
5. Pendekatan naif. Cara sederhana
untuk peramalan ini mengasumsikan dalam periode berikutnya adalah sama dalam
permintaan periode sebelumnya.
Ø Tinjauan metode kuantitatif.
Ada 4 metode peramalan kuantitatif yaitu:
1. Rata-rata bergerak(moving averages)
2. Penghalusan
eksponensial(eksponential smoothing) Time
Series
3. Proyeksi trend(trend projection)
4. Regresi linear(linear regreassion) Kausal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar